Lebah Trigona: Lebah Kecil yang Kaya Manfaat
Apa itu Trigona?
Lebah lebah tanpa sengat (stingless bees, famili Apidae, subfamili Meliponinae) termasuk di antaranya jenis-jenis seperti Trigona, Tetragonula, Heterotrigona, dan lain-lain, banyak ditemukan di daerah tropis di Asia, Afrika, Amerika dan Australia.
Bee honey dari kelompok lebah ini sering disebut “pot honey” karena disimpan dalam pot khusus, bukan sarang sel seperti lebah madu biasa.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa madu dari lebah tanpa sengat (termasuk Trigona) memiliki ciri khas: kandungan air yang cukup tinggi dibanding madu dari lebah madu biasa, serta sifat keasaman (pH rendah) yang membantu sifat antimikroba.
Contoh penelitian lokal di Indonesia (Sulawesi Selatan, Masamba) menunjukkan madu Trigona memiliki pH rendah, kadar fenolik tinggi (polyphenol), kandungan vitamin C yang relatif tinggi dibanding vitamin A dan E, serta mineral seperti kalsium yang lebih dominan dibanding magnesium dan seng (Zn).
Penelitian di Sumatra Barat (beberapa spesies lebah tanpa sengat seperti Heterotrigona itama, Geniotrigona thoracica, Tetrigona melanoleuca, dan Tetrigona binghami) menemukan bahwa madu dari spesies yang berbeda memiliki perbedaan signifikan dalam sifat fisikokimia, aktivitas antioksidan, kandungan total fenolik, maupun aktivitas antimikroba terhadap bakteri patogen seperti Escherichia coli, Salmonella, Staphylococcus aureus, dan Listeria monocytogenes.
Manfaat kesehatan
Madu stingless bee (termasuk Trigona) telah dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba yang luas, serta dapat menguraikan (degrade) biofilm dari bakteri dan jamur.
Dalam sebuah review yang cukup komprehensif disebutkan bahwa madu ini mengandung berbagai konstituen terapeutik seperti flavonoid, senyawa fenolik, antioksidan, dan senyawa bioaktif lainnya yang punya potensi sebagai obat alami / nutraceutical.
Permintaan konsumen madu Trigona di Indonesia juga meningkat karena konsumen menilai madu ini memiliki sifat pengobatan tradisional dan kandungan flavonoid yang tinggi.